Contoh Soal Pilihan Ganda Bahasa Indonesia
1. Cermatilah
kutipan cerpen berikut!
Akulah Jibril, yang
angin adalah aku, yang embun adalah aku, yang asap adalah aku, yang gemersik
adalah aku, yang menghantarkan panas dan dingin. Aku mengirimkan kesejukan,
pikiran segar yang mengajak giat belajar. Aku adalah yang menyodorkan keheranan
dan sekaligus jawaban. Aku di kebun rimbun, aku di padang pasir, aku di laut,
aku di gunung, aku di udara, kukirimkan layang-layangku kepadamu, kepada
kalian.
(Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat:
Danarto) Kalimat kritik yang sesuai dengan isi kutipan tersebut adalah ...
A. Danarto dikenal sebagai penulis cerpen yang
religius, tercermin dalam tokoh cerpen yang telah ditulisnya.
B. Menuntut
pembaca harus lebih cermat untuk memahami isi cerita karena banyak menggunakan
kata-kata lambang.
C. Penggunaan
kalimat-kalimat yang unik
membuat cerpen ini diminati pembacanya.
D. Cerpen Danarto pada umumnya beraliran religius
sesuai dengan latar belakang pendidikan beliau.
E. Penggunaan kalimat yang sederhana memudahkan
pembaca untuk memahami isi cerita
2. Pahami
kutipan kritik sastra berikut!
Film “Si Doel The Movie” tidak lagi neko-neko.
Film yang disutradarai Rano Karno ini seperti beberapa cerita film masa lalu
yang ditulis ulang dengan gaya kekinian. Meskipun menggunakan latar modern, “Si
Doel The Movies” tetap menggambarkan kehidupan masyarakat Betawi. [ . . . . . .
. . . . . . ] Meskipun tanpa almarhum Benyamin Sueb, jalan cerita tetap
disajikan secara apik. Penyajiannya tidak berlebihan dari cerita sebelumnya.
Disadur dari : https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20180725103911-220316792/ulasan-film-si-doel-the-movie, 22
November 2018
Kalimat yang
tepat untuk melengkapi kritik sastra tersebut adalah …
A. Kisah hidup dalam film “Si Doel The Movie”
sangat unik.
B. Kisah hidup si Doel membuka ruang untuk
bernostalgia.
C. Kehidupan masyarakat Betawi sangat menarik
dipelajari.
D.
Film “Si Doel The Movie” mampu mencuri hati
penonton.
E. Tokoh dalam film “Si Doel The Movie” sangat
menghibur.
3. Perhatikan
puisi berikut!
Perjamuan
Petang
Dua
puluh tahun yang lalu ia dilepas ayahnya di gerbang depan rumahnya. “Tuntutlah
ilmu sampai ke negeri Cina.
Jangan pulang
sebelum benar-benar jadi orang.”
Dua puluh
tahun yang lalu ia tak punya celana yang cukup pantas untuk dipakai ke kota.
Terpaksa ia
pakai celana ayahnya.
Memang agak
kedodoran, tapi cukup keren juga. “Selamat jalan. Hati-hati, jangan sampai
celanaku hilang.”
Dikutip dari : Joko Pinurbo, Kekasihku, Jakarta, Kepustakaan Populer
Gramedia, 2004
Kalimat kritik
yang sesuai dengan puisi tersebut adalah …
A. Diksi yang digunakan dalam
puisi mengandung arti yang menyentuh.
B. Diksi yang digunakan dalam
puisi tersebut tidak bermakna denotatif.
C.
Diksi yang digunakan dalam puisi tersebut
terlalu lugas dan sederhana.
D. Diksi yang digunakan mempertimbangkan keindahan
citra penglihatan.
E. Diksi yang digunakan dalam puisi tersebut tidak
berkaitan dengan tema.
4. Perhatikan puisi berikut!
Jaring-Jaring
Kali ini
Nelayan
menebar jaring di laut
Menangkap ikan
Kali lain
Tuhan menebar
jaring maut
Menangkap
insan
Karya :
Piek Ardijanto Soeprijadi
Dikutip dari : Piek Ardijanto Soeprijadi, Biarkan Angin Itu, Jakarta, Grasindo,
1996
Kalimat kritik
yang sesuai dengan puisi tersebut adalah …
A. Piek Ardijanto Soeprijadi sengaja menciptakan
puisi yang pendek agar mudah dipahami pembaca.
B.
Penyair terlalu memperhatikan jumlah kata dalam
puisinya sehingga ia kurang memperhatikan diksi.
C. Dalam puisi tersebut, Piek Ardijanto Soeprijadi
berpesan agar manusia sewaktuwaktu siap jika dipanggil Tuhan.
D. Meskipun pendek, puisi Piek Ardijanto
Soeprijadi mengandung makna yang sangat dalam mengenai hubungan antara Tuhan
dan manusia.
E. Pengarang membungkus kata-kata dalam puisi
menggunakan majas yang mudah dipahami oleh pembaca.
5. Perhatikan
paragraf berikut!
Masih
dengan gaya menulis khas Andrea yang penuh humor dan sindiran sosial, Sirkus Pohon ini secara umum
menceritakan soal kehidupan masyarakat di Tanjong Lantai, Belitung dengan
kondisi perekonomian menengah ke bawah. Seorang pemuda bernama Sobri berjuang
untuk mendapatkan pekerjaan. Namun, susah baginya sebagai seorang yang tamat
SMP saja tidak, untuk mendapat pekerjaan yang sesuai dengan harapannya. Tapi ia
tidak lantas menyerah, pertemuannya dengan Dinda membuatnya terus semangat
untuk mencari pekerjaan dengan gaji tetap.
Bisa dikatakan Sirkus Pohon ini novel yang “ramai”.
Banyak tokoh yang dimunculkan. Banyak humor dan sindiran sosial yang diangkat,
dan bisa membuat pembaca tertawa sekaligus terharu ketika mengikuti kisah
masing-masing tokohnya. It’s a good novel
to read.
Kalimat kritik
sastra yang mengungkapkan kelebihan novel sesuai penjelasan tersebut adalah …
A. Novel Sirkus
Pohon menyajikan cerita dengan latar kehidupan dengan kondisi perekonomian
menengah ke bawah.
B.
Novel Sirkus
Pohon memunculkan banyak tokoh, penuh humor dan sindiran sosial sehingga
membuat pembaca tertawa dan terharu.
C. Novel Sirkus
Pohon menceritakan tokoh yang semangat untuk mendapatkan pekerjaan sejak
pertemuannya dengan Dinda.
D. Pembaca akan terus mengikuti alur cerita Novel Sirkus Pohon karena menarik dengan
bahasa yang mudah dimengerti.
E. Andrea Hirata selalu mengambil latar daerah
Belitung karena ia sangat paham latar belakang budaya yang akan ditampilkan
dalam tokoh-tokohnya.
6. Bacalah
kutipan esai berikut dengan saksama!
Beberapa tahun
belakangan ini kesenjangan di Indonesia cenderung naik. Kesenjangan tersebut
terlihat dengan adanya berbagai perubahan di negeri ini. Pertama, adanya
peningkatan kesenjangan pemilikan lahan dalam sektor pertanian. Kedua, adanya
kesenjangan akses untuk bergabung dalam aktivitas ekonomi sebagai sumber
pendapatan. Misalnya saja di sektor pertanian, banyak petani kecil yang merasa
kesulitan untuk mendapatkan kredit. Ketiga, adanya kesenjangan untuk
mendapatkan akses pelayanan dasar bagi masyarakat, contohnya seperti
mendapatkan pendidikan dan kesehatan.
Hal yang
diungkapkan dalam esai di atas adalah …
A. Kesenjangan
merupakan salah satu pokok persoalan ekonomi kita akhir-akhir ini.
B. Pendidikan dan kesehatan semakin tidak
dijangkau oleh petani.
C. Petani kecil selalu mendapatkan kesulitan untuk
memperoleh kredit dari pemerintah.
D. Kesenjangan yang terjadi antara petani dengan
pemerintah Indonesia.
E. Petani semakin sulit hidupnya sehingga lahan
pertaniannya semakin menipis.
7. Bacalah
kutipan esai berikut dengan saksama!
Antibiotik
merupakan substansi yang dihasilkan organisme hidup yang dalam konsentrasi
rendah dapat membunuh organisme lain nya. Dengan kata lain, antibiotik adalah
obat yang berfungsi untuk menanggulangi infeksi bakteri. Antibiotik memiliki
peran yang sangat penting untuk melindungi tubuh dari penyakit karena infeksi
bakteri dapat menyerang di bagian tubuh mana pun. Jika infeksi bakteri sampai
menyerang otak, maka akan menjadi penyakit meningitis, sedangkan jika terkena
paruparu, maka akan menjadi penyakit bronkitis.
Hal yang
diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah …
A. Infeksi yang mengenai paru-paru manusia
B. Infeksi yang menyerang otak manusia
C.
Kegunaan antibiotik bagi tubuh manusia
D. Antibiotik yang diproduksi dari tumbuhan
tingkat tinggi
E. Infeksi bakteri yang menyerang bagian tubuh
tertentu
8. Perhatikan
kutipan cerpen berikut!
“Semua ini karena kau terlambat bangun pagi,”
kata Wina. Ia mendesah panjang dan mengundurkan perlahan-lahan punggungnya pada
bantalan kursi.
“Siapa yang tahu kalau akan hujan?” kataku
membela diri. Aku dapat mencium bau napasku yang tak sedap. Selepas bangun
pagi, aku hanya mencuci muka, berganti baju, membawa tas dan ransel yang sudah
penuh dengan barang-barang ke kios. Semua kulakukan terburu-buru karena takut
terlambat. Tetapi, pagi itu, jam sepuluh, Wina sudah membuka kios dan menggeser
kursi yang biasa ia duduki saat menunggu pelanggan ke depan pintu geser.
“Bukan masalah hujannya, Nak,” katanya, “kita
mungkin bisa sampai ke terminal lebih cepat dan tidak harus menunggu hujan
reda.”
Aku melihat ke luar. Hujan semakim lebat.
Rinai hujan itu seperti membentuk selimut tebal yang sukar ditembus. Aku tidak
dapat melihat tokoh di seberang kios kami. Barangkali, hujan ini akan
berlangsung terus sampai sore.
“Maafkan, Nyonya …..”
“Jangan panggil aku Nyonya!” bentaknya. Ia
menoleh padaku. Aku tidak melihat siratan kemarahan dalam sorot matanya yang
tajam. Aku memperhatikan matanya yang sembab dan merah. Ia terlihat seperti
orang yang habis menangis atau kurang tidur.
Kalimat esai
yang sesuai kutipan cerpen tersebut adalah …
A.
Pengarang cerpen “Petang di Taman” ingin
menghadirkan cerita yang biasa dialami orang. Cerita tersebut didukung oleh
penggambaran latar dan konflik yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
B. Pengarang cerpen “Petang di Taman” memiliki
kekuatan menulis cerita kehidupan seseorang. Tema cerita diangkat berdasarkan
peristiwa yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari meskipun terdapat
unsur fantasi.
C. Pengarang cerpen “Petang di Taman” menyuguhkan
cerita ringan yang dapat dialami dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian,
pembaca harus meluangkan banyak waktu untuk memahami maksud cerita tersebut.
D. Pengarang cerpen “Petang di Taman” menampilkan
sifat tokoh cerita yang dimiliki pada zaman sekarang. Penggambaran peristiwa
cerita tersebut sesuai dengan peristiwa yang dialami orang pada zaman sekarang.
E. Pengarang cerpen “Petang di Taman” menghadirkan
cerita yang kompleks. Peristiwa dalam cerita berkisah masalah-masalah hidup
yang rumit dan tidak dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
9. Cermatilah kutipan novel berikut!
“Semua,
kenalkan, ini Suipah, atau panggil saja Ipah,” ujarku. Ibu menatap Ipah dari
atas sampai bawah. Kemudian, ia melenguh dan membalikkan badan. Mei-mei yang
selalu senang melihat wajah lain selain keluarganya, langsung menjulurkan
tangan.
“Lucunya,”
ujar Ipah dengan mata membelalak. Reaksi spontan yang kusuka, karena itu yang
kuharap, bahwa ia menyukai anak kecil. Boy memandangku seperti protes. Aku
melotot.
“Boy,” katanya
singkat.
“Suruh dia
panggil Bagus dan Meita,” sahut Ibu dari ruang tengah.
“Nama mereka Bagus dan Meita, panggilannya Boy
dan Mei-mei,” ujarku menjelaskan pada Ipah yang terlihat bingung.
“Tapi Mummy
masih mengurus Boy, kan?” katanya kritis.
Aku memeluk
Boy, untuk menenangkan anak permataku itu.
Mas Set tersenyum dan mengangguk. Karena Mas Set tidak menjulurkan
tangan, Ipah seperti tahu diri untuk cuma tersenyum dan mengangguk.
Kalimat
tanggapan yang sesuai dengan kutipan novel tersebut adalah …
A. Tokoh Ipah sangat percaya diri bekerja di
keluarga baru karena majikannya samasama berasal dari Indonesia.
B.
Tokoh Ibu dan Mas Set menganggap dirinya
berstatus lebih tinggi sehingga mereka menjaga jarak dengan tidak mengulurkan
tangannya pada Ipah.
C. Tokoh Ipah cepat bisa menyesuaikan diri di
tempat kerja yang baru karena anggota keluarga tersebut ramah dan bisa menerima
Ipah apa adanya.
D. Tokoh Ipah menyukai pekerjaan barunya sebagai
asisten rumah tangga dan mengurus anak-anak meskipun tinggal di apartemen.
E. Tokoh Ipah kurang bisa menerima tempat tinggal
majikannya karena mereka tinggal di apartemen yang sempit, tidak seperti rumah
pada umumnya.
10. Perhatikan kutipan puisi berikut!
Tanah Air
-Kumbokarno-
Akulah ksatria
Pangeburgangsa
Satu wilayah
kerajaan Alengka
Di bawah
kekuasaan prabu Dasamuka
Abangku, raja
berilmu Pancasona
Meskipun
wujudku gandarwa
Kutrima wujud,
kupunya budi
Dan pada setiap
cobaan hidup; “sedumuk bathuk sanyari
bumi”
. . .
Karya : Linus Suryadi
Dikutip
dari : Suminto A. Sayuti, Berkenalan dengan Puisi, Yogyakarta, Gama
Media, 2010
Kalimat
esai yang sesuai dengan kutipan puisi tersebut adalah . . .
A. Linus menggunakan kata-kata yang mudah dibaca
penikmat sastra.
B. Linus menggambarkan kehidupan yang dialami
sangat menakutkan.
C.
Pesan puisi karya Linus Suryadi mengungkap
cerita menyedihkan.
D. Diksi dalam puisi “Tanah Air” karya Linus sulit
dipahami pembaca.
E. Linus menggambarkan peristiwa sesuai dengan
pengalaman pembaca.
Komentar
Posting Komentar